Tuesday, May 23, 2017

Indonesia Masih Impor 70 Per Sen Bahan Baku Tekstil, Mayoritas Dari China

Indonesia Masih Impor 70% Bahan Baku Tekstil, Mayoritas dari China

Pengusaha sudah lama mengeluhkan masuknya tekstil dan produk tekstil (TPT) impor. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, mengatakan saat ini lebih dari 70% bahan baku tekstil yang digunakan untuk industri domestik berasal dari impor, terbesar dari China.

"Saya enggak tahu persentasennya mana yang jelas itu legal atau enggak legal. Tapi yang pasti (bahan baku) tekstil dalam negeri kita dikuasai produk asing di atas 70%," kata Ade saat Diskusi 'Industri Tekstil Primadona yang Terabaikan' di Hotel Ibis, Sawah Besar, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Pengusaha mengapresiasi pemerintah yang mulai gencar memerangi impor tekstil ilegal. Menurutnya, banyak dari tekstil selundupan tersebut merupakan kain dari kelebihan produksi di negara asal, sehingga harganya jauh lebih murah ketimbang kain untuk bahan baku di dalam negeri.

"Saya pikir pemerintah dalam hal ini kepabeanan sudah melakukan jobnya. Bagaimana jaga pasar dalam negeri agar tetap kondusif untuk produsen dalam negeri," ujar Ade.


"Kewaspadaan kawan-kawan di Bea Cukai harus diapresiasi dan ditingkatkan. Supaya jangan ada yang lolos-lolos lagi, jadi supaya pasar dalam negeri untuk produsen dalam negeri saja," tambahnya.

Dari data Kementerian Perindustrian, impor bahan baku tekstil pada tahun 2015 tercatat sebesar US$ 6,7 miliar, meningkat dari tahun 2015 sebesar US$ 6,51 miliar. Sementara impor periode Januari-Februari 2017 yakni sebesar US$ 1,38 miliar, lebih rendah dari impor di periode yang sama tahun lalu yakni US$ 1,07 miliar.

baca juga:


Impor bahan baku tekstil tersebut antara lain sutra, serat tekstil, serat stapel, benang filamen, benang tenunan, benang rajutan, sulaman atau bordir, dan kain lainnya.

Sementara untuk impor produk pakaian jadi tahun 2016 tercatat sebesar US$ 436,33 juta, atau naik 4,39% dibandingkan tahun 2015 yakni US$ 421,61 juta. Untuk impor pakaian jadi di periode Januari-Februari 2017 sebesar US$ 77,53 juta atau naik 2,39% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar US$ 75,72 juta.

-------------------------

perusahaan jasa undername bahan baku tekstil di indonesia - quantum indonesia

Friday, May 5, 2017

Impor Kain Dinilai Akan Menghambat Pertumbuhan Industri Tekstil Indonesia

Impor Kain Dinilai Akan Menghambat Pertumbuhan Industri Tekstil

Impor kain dalam jumlah besar dinilai menghambat pertumbuhan industri dalam negeri, demikian disampaikan Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono.

"Impor melonjak hingga 300 persen, terutama untuk kain," kata Sigit saat menggelar pertemuan dengan media di Gedung Kemenperin Jakarta, Jumat (28 April 2017)

Sigit memaparkan, kendati pertumbuhan industri tekstil pada 2016 sebesar 2,35 persen lebih besar dari tahun sebelumnya yakni sebesar 1,76 persen, namun angkanya masih di bawah pertumbuhan industri non migas pada 2016 sebesar 4,4 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional 2016 sebesar 5,02 persen.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian tidak mengambil kebijakan, tapi melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk melakukan pengawasan.


Kemenperin akan melakukan kroscek data permintaan impor para produsen tekstil yang diberikan oleh Kemendag untuk kemudian ditinjau permintaan impornya dengan kapasitas produksinya.

"Jadi nanti kita informasikan ke Kemendag, oh produsen ini sebetulnya tidak perlu impor segini, karena kapasitas produksinya hanya segini. Kami terus berkoordinasi," ujar Sigit.

Sementara itu, lanjut Sigit, Ditjen Bea Cukai membentuk tim dengan KPK dan TNI untuk mengimplementasikan penanganan dalam hal pengawasan impor.

Menurut Sigit, upaya koordinasi yang dilakukan mampu mengurangi impor di sektor industri tekstil hingga 33 persen.

baca juga:


Kendati demikian, Kemenperin masih pesimistis untuk menargetkan pertumbuhan industri tekstil Indonesia pada 2017, yang angkanya dipatok 1,71 persen.

--------------------------------
perusahaan jasa custom clearance impor di indonesia - quantum indonesia