Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan dengan sejumlah pencapaian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam waktu belum lama ini, menunjukkan langkah awal Indonesia mampu menjadi negara mandiri dalam bidang kemaritiman.
Sejumlah pencapaian yang mendapatkan apresiasi Menhub tersebut antara lain seperti program Tol Laut dan Rumah Kita, Pemanduan di Selat Malaka, Direct Call Kapal CGM CMA rute Tanjung Priok – Los Angeles, Statutory Class oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan juga Pembukaan Rute Pelayaran Davao Filipina ke Bitung.
“Hal tersebut menunjukkan Indonesia mampu menjadi negara yang mandiri di bidang maritim, sehingga ke depan pemerintah optimis akan mampu mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim yang besar dan sejalan dengan Program Nawacita Nasional yakni mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” ujar Menteri Budi Karya Sumadi, disela Raker Ditjen Perhubungan Laut 2017, Rabu (3/5/2017).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan komitmen Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dalam mewujudkan visi mengembalikan kejayaan maritim Indonesia harus dicapai dengan melakukan pembangunan sektor maritim.
Termasuk, kata dia, dengan melakukan kerjasama dengan seluruh stakeholder maritim yang menghasilkan kemandirian dan tidak bergantung pada pihak lain sehingga pada akhirnya menjadi langkah maju untuk mendominasi di dunia maritim.
Namun demikian, dengan terbatasnya APBN yang dimiliki pemerintah dibutuhkan peran serta swasta dan BUMN dalam pelaksanaan pembangunan sektor transportasi laut tersebut.
"Dengan memberikan peran yang lebih besar kepada swasta dan BUMN, sehingga kita dapat melakukan penguatan atas fungsi Kementerian Perhubungan sebagai regulator,” papar Menhub di sela penyelengaraan Rapat Kerja Direktorat Perhubungan Laut 2017 yang berlangsung 3 – 5 Mei 2017 di Jakarta.
Untuk itulah, kata Menhub, dibutuhkan dukungan dari seluruh instansi dan stakeholder terkait, baik swasta maupun BUMN untuk berpartisipasi aktif memberikan terobosan terobosan, sehingga berhasil merebut kembali kejayaan maritim melalui pencapaian-pencapaian tersebut.
Rakor yang dihadiri sebanyak 336 Pejabat yang terdiri dari Pejabat Eselon I sampai dengan Eselon III di Kantor Pusat Ditjen Hubla dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen Hubla itu mengambil tema “Peningkatan Keselamatan Dan Keamanan Pelayaran Serta Pelayanan Sub Sektor Transportasi Laut dan Percepatan Pembangunan Transportasi Melalui Kerja Sama dan Peran Serta Swasta Dan BUMN.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono menjelaskan raker tersebut merupakan momentum yang sangat strategis untuk bersama-sama bersinergi mencari solusi bagi pembangunan sub sektor transportasi laut.
Kegiatan Raker akan disii dengan kegiatan pengarahan umum, pembekalan-pembekalan dari narasumber yang terdiri dari Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) serta Akademisi Institut Teknologi Surabaya (Raja Oloan Saut Gurning, ST, MSc, Phd).
baca juga:
- Rencana Pembangunan Terminal 4 Di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng Mulai Disiapkan Target 90 Juta Penumpang Per Tahun
- Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan Yakin Indonesia Memiliki 100 Pelabuhan Feeder
- Dalam 20 Tahun Ke Depan Maskapai Penerbangan China Butuh 6.810 Pesawat Baru
Pengarahan juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Sesditjen Hubla, dan Para Direktur.
Selain materi tersebut di atas, pembahasan materi Raker akan dibahas melalui Sidang Komisi dan Sidang Plen, dimana rumusan Hasil Sidang Pleno dimaksud akan disampaikan sebelum acara dan Penutupan Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017.
---------------------------
0 comments:
Post a Comment