Presiden Joko Widodo optimistis Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatra Utara bisa rampung tahun ini.
Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman memastikan di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, akan ada feeder boat.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan saat ini pengerjaan feeder boat sedang dalam proses. Tujuannya adalah mengoptimalisasi layanan di Kuala Tanjung sebagai hub internasional.
"Di Kuala Tanjung, feeder boat sedang kita kerjakan. Dan itu sekarang dalam proses yang jalan," ujar Menko Luhut pada Rakornas Kemaritiman di TMII, Kamis (4/5/2017).
Sementara itu, Kementerian Perhubungan sebelumnya juga telah menyiapkan rencana trayek pelayaran internasional dari Pelabuhan Kuala Tanjung menuju Pelabuhan Bitung. Hal ini menyusul suksesnya pelayaran perdana Davao–Bitung awal bulan ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencana itu sesuai dengan misi Kemenhub mewujudkan Bitung dan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional.
“Setelah Davao-Bitung baru dibuka selanjutnya Kuala Tanjung juga,” ujarnya seusai membuka Rapat Kerja Direktorat Perhubungan Laut 2017 di Jakarta, Rabu (3/5) lalu.
Dia optimistis pelayaran perdana dari dan menuju Pelabuhan Kuala Tanjung bisa terwujud pada tahun ini
“Kalau Kuala Tanjung kita harapkan pada Agustus atau September tahun ini buka,” katanya.
Menurut Presiden Joko Widodo, pelabuhan ini perlu dikebut penyelesaiannya agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan di bidang transportasi laut dengan negara lainnya.
"Kemungkinan besar pelabuhan Kuala Tanjung ini akan dikerjasamakan antara Pelindo, Rotterdam Port, dan juga untuk logistiknya dengan Dubai Port. Gabungan-gabungan seperti itu akan menjadikan kekuatan kita besar," ungkapnya.
Di hadapan para peserta Rapat Koordinasi Maritim di Taman Mini Indonesia Kamis (4/5/2017) kemarin Presiden mengingatkan seluruh masyarakat untuk meninggalkan rutinitas dan pola-pola lama dalam bekerja.
Presiden Joko Widodo juga meminta agar jajarannya berfokus pada industri kemaritiman seperti galangan kapal, jasa pelayaran, dan juga hilirisasi industri.
Dia mengatakan bahwa potensi ekonomi di sektor kelautan dan perikanan ini USD1,33 triliun atau setara dengan Rp19 ribu triliun lebih. Ini sebuah potensi yang sangat besar.
baca juga:
- Luar Biasa Pesawat Penumpang Buatan China Terbang Perdana Menjadi Saingan Airbus Dan Boeing
- Sebelumnya Harus Memutar Ke Jakarta Dan Singapura, Kini Bitung Dan Davao Telah Terhubung Via Laut
- PT PAL Sukses Ekspor Kapal Perang SSV Kedua Pesanan Filipina
“10% saja sudah bagus apalagi masuk ke 19 sampai 20 puluh ribu. Ini sebuah pekerjaan besar," sambungnya (industridotbisnisdotcom).
------------------------
0 comments:
Post a Comment